Menunggu Senjaku


 Tidak terasa usia ini semakin hari semakin bertambah, banyak pula perubahan dalam diri ini yang tidak pernah terasa dan tersadari, Semakin hari semakin diam yang saya rasa karena apalah artinya bicara tanpa makna,dibalik diam ini saya banyak menguraikan banyak makna namun yang saya rasakan ialah suatu kehampaan belaka tapi saya sadar kehampaan ini tidaklah  sia-sia dan yakin bahwa dikemudian hari akan ada banyak cerita yang amat sangat bermakna dan waktu yang akan membawa saya kesana dan menyusun cerita yang bermakna.

Cerita saat ini mungkin yang saya rasakan ialah suatu kepahitan dan hitam tanpa warna, dalam hati  selalu menimbulkan banyak pertanyaan "seperti inikah hidup?" tiap kali saya berpikir demikian, dalam hati pula selalu berkata "Sabarlah...!!!" Saya selalu belajar dari kalimat SABAR tersebut, ternyata sabar itu sangat tidak mudah, sabar itu penuh dengan lika-liku dan banyak pahitnya daripada manisnya. Saya banyak belajar dari kehidupan saya yang kaya akan isak tangis yang tidak terlihat dan cukup diri ini yang dapat melihat dan merasakan itu semua, Tak bosannya saya merunduk dan memohon ampun atas segala dosa yang sudah banyak saya telan namun sangatlah sulit untuk saya muntahkan yang ada bersarang dalam diri ini yang hampa kosong dan tanpa makna,kegelisahan yang selalu menemani diri apakah itu buah dari dosa yang saya telan?

"Ampuni saya Tuhan...

Jadikan saya ini insan yang lebih baik lagi..."


No comments:

Post a Comment